Latihan Soal dan Jawaban Pre Test 2018

PPGJ 2018 - Memasuki tahun pelajaran 2017/2018, berikut kami sampaikan mengenai
PENGUMUMAN INFO PRE TES

(silahkan Bapak/Ibu klik disini untuk mulai mengerjakan soal online PPGJ 2018 guru SD kelas rendah)

(silahkan Bapak/Ibu klik disini untuk mulai mengerjakan soal online PPGJ 2018 guru SD kelas tinggi)
Kepada Guru se-Indonesia yth,
Kami informasikan bahwa pelaksanaan Pre-Tes akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2017. Adapun syarat dan ketentuan calon peserta Pre-Tes adalah sebagai berikut:
  1. Berlaku bagi para Guru yang telah melaksanakan VerVal Satminkal dan Mapel di SIMPKB hingga permanen (disetujui admin dinas) dan berstatus “Wajib Pre-Tes” sebelum 1 Agustus 2017; 
  2. Bagi para Guru yang melakukan VerVal Satminkal/Mapel setelah 31 Juli 2017 tidak disertakan sebagai calon peserta Pre-Tes periode Agustus 2017; 
  3. Informasi jadwal dan lokasi pelaksanaan Pre-Tes akan diumumkan lebih lanjut selama bulan Agustus 2017 oleh Dinas Pendidikan Kab/Kota dan Propinsi sesuai wilayah kerja masing-masing.
Admin SIMPKB
Latihan Soal Pre Test UKG 2017
Untuk Guru Kelas SD
[ Kelas Tinggi ]
Sesuai Kisi-kisi terbaru



Petunjuk Latihan Soal
a) Anda akan beralih ke laman dowload soal versi offline, jika anda mampu menyelesaikan no 11-20 soal latihan UKG 2017 ini dengan mendapat paling sedikit 7 poin;
b) Perlu diketahui Bahwa Kemdikbud telah menyiapkan sebanyak 200 paket soal, dengan jumlah soal sebanyak 60-100 soal ;
c) Klik tombol lingkaran didepan jawaban yang anda anggap benar;
d) Untuk melihat pembahasannya, silahkan anda klik tombol pembahasan soal;
e) Klik disini untuk mendownload kisi-kisi resmi UKG 2017 guru SD untuk kelas tinggi



*** selamat mengerjakan***


11. [KD 1.1.3 Aspek Menulis di kelas tinggi]

Pendekatan menekankan keterpaduan empat aspek keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) dalam pembelajaran adalah salah satu Pendekatan yang disarankan dalam pembelajaran menulis yang disebut ....


pendekatan komunikatif

Pendekatan integratif

Pendekatan keterampilan proses

Pendekatan tematis

Jawaban b.


Pendekatan yang disarankan dalam pembelajaran menulis : 1) Pendekatan komunikatif memfokuskan pada keterampilan siswa mengimplementasikan fungsi bahasa (untuk berkomunikasi) dalam pembelajaran.

2) Pendekatan integratif menekankan keterpaduan empat aspek keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara, membaca, dan menulis) dalam pembelajaran.

3) Pendekatan keterampilan proses memfokuskan keterampilan siswa dalam mengamati, mengklasifikasi, menginterpretasi, dan mengkomunikasikan.

4) Pendekatan tematis menekankan tema pembelajaran sebagai payung/pemandu dalam pembelajaran

12. [KD 1.1.3 Aspek Menulis di kelas tinggi]

Di bawah ini yang bukan merupakan Teknik menulis cerita terdiri atas hal-hal sebagai berikut ....


menjawab pertanyaan

membuat kalimat

subtitusi

Persuasi

Jabawan d.


Teknik menyusun cerita dapat dilakukan dengan:

menjawab pertanyaan, melengkapi kalimat memperbaiki susunan kalimat, memperluas kalimat, subtitusi, transfomtasi dan membuat kalimat.

* Persuasi adalah bujukan halus.

13. [KD 1.1.3 Aspek Menulis di kelas tinggi]
Model pembelajaran menulis cerita/cerpen di SD meliputi hal-hal berikut, kecuali ....


Menceritakan gambar

Melanjutkan cerita

Menceritakan pengalaman

Mendeskripsikan cerita

Jawaban : d.


Model pembelajaran menulis cerita/cerpen di SD meliputi: menceritakan gambar, melanjutkan ceria lain, menceitakan mimpi, menceritakan pengalaman, dan menceritakan cita-cita

14. [KD 1.2.2 Merancang berbagai kegiatan menulis di kelas tinggi]

Berikut adalah kegiatan menulis lanjutan di kelas tinggi, kecuali ....


menulis tentang berbagai topik

menulis pengumuman

menulis pantun

menulis memo

Jawaban : d.


5. [KD 1.2.3 Perencanaan dan Pelaksanaan evaluasi pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia]

karakteristik perencanaan pengajaran yang baik hendaknya mengandung prinsip sebagai berikut ....


Memiliki sikap objektif rasio (tepat dan masuk akal), komprehensif dan sistematis (menyeluruh dan tersusun rapi).

Merupakan suatu wahana atau wadah untuk mengembangkan segala potensi yang ada dan dimiliki oleh anak didik.

Mengendalikan kekuatan sendiri, bukan didasarkan atas kekuatan orang lain.

Melakukan studi kasus yang berkesinambungan.

Jawabannya a.

Menurut Akhlan dan Rahman (1997:7), karakteristik perencanaan pengajaran yang baik hendaknya mengandung prinsip sebagai berikut:

a. Mengembangkan hubungan interaksi yang baik di antara sesama manusia, dalam hal ini siswa dan guru serta personal terkait.

b. Merupakan suatu wahana atau wadah untuk mengembangkan segala potensi yang ada dan dimiliki oleh anak didik.

c. Memiliki sikap objektif rasio (tepat dan masuk akal), komprehensif dan sistematis (menyeluruh dan tersusun rapi).

d. Mengendalikan kekuatan sendiri, bukan didasarkan atas kekuatan orang lain, Didukung oleh fakta dan data yang menunjang pencapaian tujuan yang telah di dirumuskan.

e. Fleksibel dan dinamis, artinya mudah disesuaikan dengan keadaan serta perkembangan ke arah yang lebih baik dan maju.

6. [KD 1.2.3 Perencanaan dan Pelaksanaan evaluasi pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia]


tahap mengumpulkan informasi tentang keadaan objek evaluasi (siswa) dengan menggunakan teknik tes atau nontes disebut tahapan ....


Tahap Tindak Lanjut

Tahap Persiapan

Tahap Pelaksanaan

Tahap Pengolahan Hasil

Jawaban : c.

Berikut ini penjelasan singkat tentang keempat tahap evaluasi pembelajaran tersebut.

(1) Tahap Persiapan
Menurut Damaianti (2007: 8) tahap ini disebut juga tahap perencanaan dan perumusan kriterium. Langkahnya meliputi:
(a) perumusan tujuan evaluasi;
(b) penetapan aspek-aspek yang akan dievaluasi;
(c) menetapkan metode dan bentuk evaluasi (tes/nontes);
(d) merencanakan waktu evaluasi;
(e) melakukan uji coba (untuk tes) agar dapat mengukur validitas dan reliabilitasnya.

Untuk evaluasi yang menggunakan tes, hasil dari tahap ini adalah kisi-kisi soal dan seperangkat alat tes: soal, lembar jawaban (untuk tes tulis), kunci jawaban, dan pedoman penilaian.

2) Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan atau disebut juga dengan tahap pengukuran dan pengumpulan data adalah tahap untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan objek evaluasi (siswa) dengan menggunakan teknik tes atau nontes. Bila menggunakan teknik tes, soal yang igunakan sebaiknya sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Tes yang digunakan dapat berbentuk tes tulis, lisan, atau praktik.

3) Tahap Pengolahan Hasil
Tahap pengolahan hasil adalah tahap pemeriksaan hasil evaluasi dengan memberikan skor. Skor yang diperoleh siswa selanjutnya diubah menjadi nilai. Pada tes tulis pemeriksaan hasil dilakukan setelah tes selesai, sedangkan pada tes lisan dan praktik, pemberian nilai dilakukan bersamaan dengan waktu pelasanaan tes tersebut.

4) Tahap Tindak Lanjut
Tahap tindak lanjut atau disebut juga tahap penafsiran adalah tahap untuk mengambil keputusan berdasarkan nilai yang dihasilkan pada tahap pengolahan hasil, misalnya:
a. memperbaiki proses belajar mengajar
b. memperbaiki kesulitan belajar siswa
c. memperbaiki alat evaluasi
d. membuat laporan evaluasi (rapor).

7. [KD 1.3.1 Merumuskan hakikat (pengertian,tujuan,jenis,manfaat) membaca]

membaca yang mengutamakan isi bacaan sebagai ungkapan pikiran, perasaan, dan kehendak penulis. Bila hanya ingin mengetahui isinya, membaca cerdas bersifat lugas. Akan tetapi, bila maksudnya untuk memahami dan memilki isi bacaan, maka tergolong kedalam membaca jenis ....


Membaca cerdas atau membaca dalam hati

Membaca bahasa

Membaca teknis

Membaca bebas

Jawaban : a.

Menurut Soedjono dalam Sue (2004:18-21) ada lima macam membaca, yaitu:

membaca bahasa, membaca cerdas atau membaca dalam hati, membaca teknis, membaca emosional, dan membaca bebas.

1) Membaca bahasa
Membaca bahasa adalah membaca yang mengutamakan bahasa bacaan. Membaca bahasa mementingkan segi bahasa bacaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca bahasa adalah kesesuian pikir dengan bahasa, perbendaharaan bahasa yang meliputi kosa kata, struktur kalimat, dan ejaan.

2) Membaca cerdas atau membaca dalam hati
Membaca cerdas adalah membaca yang mengutamakan isi bacaan sebagai ungkapan pikiran, perasaan, dan kehendak penulis. Bila hanya ingin mengetahui isinya, membaca cerdas bersifat lugas. Akan tetapi, bial maksudnya untuk memahami dan memilki isi bacaan, maka disebut membaca belajar.

3) Membaca teknis
Membaca teknis adalah membaca dengan mengarahkan bacaan secara wajar. Wajar maksudnya sesuai ucapan, tekanan, dan intonasinya. Pikiran, perasaan, dan kemauan yang tersimpan dalam bacaan dapat diaktualisasikan dengan baik.

4) Membaca emosional
Membaca emosional adalah membaca sebagai sarana untuk memasuki perasaan, yaitu keindahan isi, dan keindahan bahasanya.

5) Membaca bebas
Membaca bebas adalah membaca sesuatu atas kehendak sendiri tanpa adanya unsur paksaan dari luar. Unsur dari luar misalnya guru, orang tua, teman, atau pihak-pihak lain.

18. [KD 1.3.1 Merumuskan hakikat (pengertian,tujuan,jenis,manfaat) membaca]

1. menggunakan ucapan yang tepat,
2. menggunakan frase yang tepat,
3. menggunakan intonasi suara yang wajar,
4. dalam posisi sikap yang baik,
5. menguasai tanda-tanda baca,
6. membaca dengan terang dan jelas,

keterampilan di atas, harus dipunyai dalam jenis membaca ....


Membaca cerdas atau membaca dalam hati

Membaca bahasa

Membaca teknis

Membaca nyaring

jawaban : d.

JENIS-JENIS MEMBACA DAN KARAKTERISTIKNYA :

Ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara pembaca waktu melakukan kegiatan membaca, maka proses membaca dapat dibedakan menjadi :

A. Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan ucapan dan intonasi yang tepat agar pendengar dan pembaca dapat menangkap informasi yang disampaikan oleh penulis, baik yang berupa pikiran, perasaan, sikap, ataupun pengalaman penulis. Ketrampilan yang dituntut dalam membaca nyaring adalah berbagai kemampuan, diantaranya adalah :
1. menggunakan ucapan yang tepat,
2. menggunakan frase yang tepat,
3. menggunakan intonasi suara yang wajar,
4. dalam posisi sikap yang baik,
5. menguasai tanda-tanda baca,
6. membaca dengan terang dan jelas,
7. membaca dengan penuh perasaan, ekspresif,
8. membaca dengan tidak terbata-bata,
9. mengerti serta memahami bahan bacaan yang dibacanya,
10. kecepatan bergantung pada bahan bacaan yang dibacanya,
11. membaca dengan tanpa terus-menerus melihat bahan bacaan,
12. membaca dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri.

B. Membaca Dalam Hati
Membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan tanpa menyuarakan isi bacaan yang dibacanya. Ketrampilan yang dituntut dalam membaca dalam hati antara lain sebagai berikut:
1. membaca tanpa bersuara, tanpa bibir bergerak, tanpa ada desis apapun,
2. membaca tanpa ada gerakan-gerakan kepala,
3. membaca lebih cepat dibandingkan dengan membaca nyaring,
4. tanpa menggunakan jari atau alat lain sebagai penunjuk,
5. mengerti dan memahami bahan bacaan,
6. dituntut kecepatan mata dalam membaca,
7. membaca dengan pemahaman yang baik,

19. [KD 1.3.5 membandingkan berbagai jenis wacana bahasa indonesia (deskripsi narasi)]

Pendekatan untuk mendapat tanggapan emosional pembaca ataupun kesan pembaca adalah contoh Pendekatan Deskripsi jenis ....


Pendekatan Ekspositoris.

Pendekatan Impresionistik

Pendekatan menurut sikap pengarang

Pendekatan Realistik

jawabannya : b.

PENDEKATAN DESKRIPSI
Pendekatan dalam pendeskripsian dapat dibedakan menjadi beberapa kategori pendekatan yaitu:

1. Pendekatan Ekspositoris
Dalam pendekatan ini kita berusaha agar deskripsi yang kita buat dapat memberi keterangan sesuai dengan keadan yang sebenarnya, sehingga pembaca dapat seolah-olah ikut melihat atau merasakan objek yang kita deskripsikan. Karangan jenis ini berisi daftar, detail sesuatu secara lengkap sehingga pembaca dan penalarannya dapat memperoleh kesan keseluruhan tentang sesuatu.

2. Pendekatan Impresionistik
Tujuan deskripsi impresionistik ialah untuk mendapatkan tanggapan emosional pembaca ataupun kesan pembaca. Corak deskripsi ini diantaranya juga ditentukan oleh macam kesan apa yang diinginkan penulisnya.

3. Pendekatan menurut Sikap Pengarang
Pendekatan ini sangat bergantung pada tujuan yang ingin dicapai, sifat objek, serta pembaca deskripsinya. Dalam menguraikan sebuah gagasan penulis mungkin mengharapkan agar pembaca merasa tidak puas terhadapa suatu tindakan atau keadaan, atau penulis menginginkan agar pembaca juga harus merasakan bahwa persoalan yang dihadapi merupakan masalah yang gawat. Penulis juga dapat membayangkan bahwa akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, sehingga pembaca dari semula sudah disiapkan perasaan yang kurang enak, seram, takut, dan sebagainya (Alkhaidah, 1997).

20. [Kd 3.1.1 Merancang aktivitas pembelajaran berdasarkan prinsip dan teori pembelajaran matematika]
Perhatikan contoh berikut. penjumlahan bilangan positif dan negatif siswa mencoba sendiri dengan menggunakan garis bilangan. Contoh tersebut dikemukakan Bruner dalam Teorema Pembelajaran Matematika ....

Penyusunan

Notasi

Pengkontrasan dan Keanekaragaman

Pengaitan

Jawaban: a.

Berdasarkan hasil pengamatannya, Brunner merumuskan 5 teorema dalam pembelajaran matematika, yaitu :

1) Teorema Penyusunan
Menerangkan bahwa cara yang terbaik memulai belajar suatu konsep matematika, dalil, defenisi, dan semacamnya adalah dengan cara menyusun penyajiannya. Misalnya dalam mempelajari penjumlahan bilangan positif dan negatif siswa mencoba sendiri dengan menggunakan garis bilangan.

2) Teorema Notasi
Menerangkan bahwa dalam pengajaran suatu konsep, penggunaan notasi-notasi matematika harus diberikan secara bertahap, dari yang sederhana ke yang lebih kompleks.

3) Teorema Pengkontrasan dan Keanekaragaman
Menerangkan bahwa pengontrasan dan keanekaragaman sangat penting dalam melakukan pengubahan konsep matematika dari yang konkrit ke yang lebih abstrak. Dalam hal ini diperlukan banyak contoh. Contoh yang diberikan harus sesuai dengan rumusan yang diberikan. Misalnya menjelaskan persegi panjang, disertai juga kemungkinan jajaran genjang dan segi empat lainnya selain persegi panjnag. Dengan demikian siswa dapat membedakan apakah segi empat yang diberikan padanya termasuk persegi panjang atau tidak.

4) Teorema Pengaitan
Menerangkan bahwa dalam matematika terdapat hubungan yang berkaitan antara satu konsep dengan konsep yang lain. Di mana materi yang satu merupakan prasyarat yang harus diketahui untuk mempelajari materi yang lain.





Catatan : UKG 2017 merupakan ujian terhadap penguasaan kompetensi profesional dan pedagogik di dalam ranah kognitif, sebagai dasar penetapan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan, dan bagian dari penilaian kinerja guru.

BERITA LENGKAP DI HALAMAN BERIKUTNYA

Halaman Berikutnya